Ada empat cara untuk berinteraksi dengan Google Cloud Platform,
dan kita akan membahasnya satu per satu.
Konsol, SDK, Cloud Shell, Aplikasi Seluler, dan API.
GCP Console adalah antarmuka administratif berbasis web.Jika membuat aplikasi di GCP, Anda akan menggunakannya. Meskipun pengguna akhir aplikasi Anda tidak akan menggunakannya. Konsol ini memungkinkan Anda melihat dan mengelola semua project dan resource yang digunakan.
Konsol ini juga memungkinkan Anda mengaktifkan, menonaktifkan, dan mempelajari API layanan GCP.
Serta memberi Anda akses ke Cloud Shell. Selanjutnya antarmuka command-line ke GCP yang dapat diakses dengan mudah dari browser Anda. Melalui Cloud Shell, Anda dapat menggunakan fitur yang diberikan oleh di Google Cloud Software Development kit SDK tanpa menginstalnya di tempat lain terlebih dahulu.
Apa yang dimaksud dengan Software Development Kit?
Kita akan membahas setelah ini. Google Cloud SDK adalah kumpulan fitur yang bisa Anda gunakan untuk mengelola resource dan aplikasi di GCP. Kumpulan ini mencakup fitur gcloud yang menyediakan
antarmuka command line utama untuk produk dan layanan Google Cloud Platform.
Ada juga gsutil untuk Google Cloud Storage dan bq untuk BigQuery. Cara termudah untuk mengakses perintah SDK adalah dengan mengklik tombol Cloud Shell di GCP Console.
Anda mendapatkan command line di browser web pada mesin virtual dengan semua perintah yang sudah terinstal. Anda juga dapat menginstal SDK pada komputer, laptop, server lokal dari mesin virtual, dan cloud lainnya. SDK juga tersedia sebagai gambar docker. Yang menjadi cara yang sangat mudah dan jelas untuk menggunakannya. Layanan yang membuat GCP menawarkan application programming interface (API) sehingga kode yang Anda tulis dapat mengontrolnya.
API ini disebut RESTful. Dengan kata lain, API mengikuti paradigma transfer status representasi.
Kita tidak perlu membahasnya secara mendetail di sini. Pada dasarnya, ini artinya kode Anda dapat menggunakan layanan Google sama seperti browser web berinteraksi
dengan server web. GCP dan resource nama API dengan URL.
Kode Anda bisa meneruskan informasi ke API menggunakan JSON
yang menjadi cara yang sangat populer untuk meneruskan informasi teks melalui web. Dan terdapat sistem terbuka untuk kontrol akses dan login pengguna.
GCP Console memungkinkan Anda mengaktifkan dan menonaktifkan API.
Banyak API yang tidak aktif secara default, dan banyak pula yang dikaitkan dengan kuota dan batasan.
Pembatasan ini membantu melindungi dari penggunaan resource secara tidak sengaja.
Anda hanya dapat mengaktifkan API yang dibutuhkan dan meminta peningkatan kuota saat membutuhkan lebih banyak resource.
Misalnya, jika menulis aplikasi yang perlu mengontrol resource GCP, Anda perlu menggunakan API dengan tepat. Untuk melakukannya, Anda akan menggunakan APIs Explorer.
GCP Console menyertakan fitur yang disebut APIs Explorer yang membantu Anda mempelajari API secara interaktif. Fitur ini memungkinkan Anda melihat API apa yang
tersedia sekaligus versinya. API ini mengharapkan parameter dan dokumentasi sudah disertakan.
Anda dapat mencoba API secara interaktif meskipun dengan autentikasi pengguna.
Misalnya Anda telah mempelajari API dan siap merancang aplikasi yang menggunakannya.
Apakah Anda perlu memulai coding dari nol? Tidak. Google menyediakan library klien yang
memudahkan tugas pemanggilan GCP dari kode Anda.
Ada dua jenis library.
Library Klien Cloud adalah library terbaru dan direkomendasikan milik Google Cloud untuk API-nya.
Keduanya menggunakan idiom dan gaya native dari setiap bahasa.
Di sisi lain, terkadang Library Klien Cloud tidak mendukung layanan dan fitur terbaru.
Jika demikian, Anda bisa menggunakan Library Klien Google API untuk bahasa yang diinginkan.
Library ini didesain guna mencakup banyak hal umum secara lengkap.
Terakhir, satu fitur yang menarik bagi banyak orang, bukan hanya developer.
Yaitu Aplikasi seluler untuk Android dan iOS yang memungkinkan Anda menentukan dan mengelola resource yang digunakan di GCP. Fitur ini memungkinkan Anda membuat dasbor yang memberi
Anda informasi secara sekilas.
dan kita akan membahasnya satu per satu.
Konsol, SDK, Cloud Shell, Aplikasi Seluler, dan API.
GCP Console adalah antarmuka administratif berbasis web.Jika membuat aplikasi di GCP, Anda akan menggunakannya. Meskipun pengguna akhir aplikasi Anda tidak akan menggunakannya. Konsol ini memungkinkan Anda melihat dan mengelola semua project dan resource yang digunakan.
Konsol ini juga memungkinkan Anda mengaktifkan, menonaktifkan, dan mempelajari API layanan GCP.
Serta memberi Anda akses ke Cloud Shell. Selanjutnya antarmuka command-line ke GCP yang dapat diakses dengan mudah dari browser Anda. Melalui Cloud Shell, Anda dapat menggunakan fitur yang diberikan oleh di Google Cloud Software Development kit SDK tanpa menginstalnya di tempat lain terlebih dahulu.
Apa yang dimaksud dengan Software Development Kit?
Kita akan membahas setelah ini. Google Cloud SDK adalah kumpulan fitur yang bisa Anda gunakan untuk mengelola resource dan aplikasi di GCP. Kumpulan ini mencakup fitur gcloud yang menyediakan
antarmuka command line utama untuk produk dan layanan Google Cloud Platform.
Ada juga gsutil untuk Google Cloud Storage dan bq untuk BigQuery. Cara termudah untuk mengakses perintah SDK adalah dengan mengklik tombol Cloud Shell di GCP Console.
Anda mendapatkan command line di browser web pada mesin virtual dengan semua perintah yang sudah terinstal. Anda juga dapat menginstal SDK pada komputer, laptop, server lokal dari mesin virtual, dan cloud lainnya. SDK juga tersedia sebagai gambar docker. Yang menjadi cara yang sangat mudah dan jelas untuk menggunakannya. Layanan yang membuat GCP menawarkan application programming interface (API) sehingga kode yang Anda tulis dapat mengontrolnya.
API ini disebut RESTful. Dengan kata lain, API mengikuti paradigma transfer status representasi.
Kita tidak perlu membahasnya secara mendetail di sini. Pada dasarnya, ini artinya kode Anda dapat menggunakan layanan Google sama seperti browser web berinteraksi
dengan server web. GCP dan resource nama API dengan URL.
Kode Anda bisa meneruskan informasi ke API menggunakan JSON
yang menjadi cara yang sangat populer untuk meneruskan informasi teks melalui web. Dan terdapat sistem terbuka untuk kontrol akses dan login pengguna.
GCP Console memungkinkan Anda mengaktifkan dan menonaktifkan API.
Banyak API yang tidak aktif secara default, dan banyak pula yang dikaitkan dengan kuota dan batasan.
Pembatasan ini membantu melindungi dari penggunaan resource secara tidak sengaja.
Anda hanya dapat mengaktifkan API yang dibutuhkan dan meminta peningkatan kuota saat membutuhkan lebih banyak resource.
Misalnya, jika menulis aplikasi yang perlu mengontrol resource GCP, Anda perlu menggunakan API dengan tepat. Untuk melakukannya, Anda akan menggunakan APIs Explorer.
GCP Console menyertakan fitur yang disebut APIs Explorer yang membantu Anda mempelajari API secara interaktif. Fitur ini memungkinkan Anda melihat API apa yang
tersedia sekaligus versinya. API ini mengharapkan parameter dan dokumentasi sudah disertakan.
Anda dapat mencoba API secara interaktif meskipun dengan autentikasi pengguna.
Misalnya Anda telah mempelajari API dan siap merancang aplikasi yang menggunakannya.
Apakah Anda perlu memulai coding dari nol? Tidak. Google menyediakan library klien yang
memudahkan tugas pemanggilan GCP dari kode Anda.
Ada dua jenis library.
Library Klien Cloud adalah library terbaru dan direkomendasikan milik Google Cloud untuk API-nya.
Keduanya menggunakan idiom dan gaya native dari setiap bahasa.
Di sisi lain, terkadang Library Klien Cloud tidak mendukung layanan dan fitur terbaru.
Jika demikian, Anda bisa menggunakan Library Klien Google API untuk bahasa yang diinginkan.
Library ini didesain guna mencakup banyak hal umum secara lengkap.
Terakhir, satu fitur yang menarik bagi banyak orang, bukan hanya developer.
Yaitu Aplikasi seluler untuk Android dan iOS yang memungkinkan Anda menentukan dan mengelola resource yang digunakan di GCP. Fitur ini memungkinkan Anda membuat dasbor yang memberi
Anda informasi secara sekilas.
0 comments:
Post a Comment